Meningkatkan Promosi Pariwisata Sulut: Refleksi dari Forum Internasional di Kota Kinabalu

Pemandangan indah Bunaken Sulawesi Utara

Promosi Pariwisata Sulut: Pelajaran dari Kota Kinabalu dan Pertanyaan tentang Bunaken

Catatan Pagi dari M Dino Gobel,
di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia

Konferensi internasional 2nd International Business Events Forum di Kota Kinabalu, Malaysia, baru saja usai. Acara ini memberikan wawasan berharga bagi para pebisnis, pelaku pariwisata, dan pemerintah yang terlibat dalam sektor akomodasi pariwisata, MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition).

Forum ini, yang diinisiasi oleh pemerintah Negara Bagian Sabah Malaysia, menghadirkan delegasi dari hampir 20 negara di Asia Pasifik dan pembicara dari Eropa dan Asia. Para pembicara, yang terdiri dari profesional bisnis dan akademisi, membahas tentang potensi bisnis event di kawasan Asia Pasifik.

Datuk Seri Christina Liew, Menteri Pariwisata dan Lingkungan Negara Bagian Sabah, menekankan pentingnya sinergi untuk memperkuat daya saing masing-masing negara, kota, dan provinsi. Ia menyoroti banyaknya bisnis antar negara di Asia Pasifik yang mencari lokasi untuk mengadakan event di luar negeri dan menekankan pentingnya promosi yang kuat.

Pernyataan Datuk Christina menjadi refleksi terkait pengembangan pariwisata di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dalam 10 tahun terakhir. Meskipun banyak perbatasan negara asing telah dibuka dan ada banyak penerbangan langsung ke Manado, pertumbuhan wisatawan asing belum signifikan.

Apakah Promosi Pariwisata Sulut Kurang Gencar?

Pertanyaan ini terjawab melalui perjumpaan dengan beberapa pemangku kepentingan pariwisata Asia di forum tersebut. Sebuah percakapan menarik dengan Cleopatra, seorang pejabat Kementerian Pariwisata Sabah, memberikan perspektif baru.

Kejutan tentang Bunaken

Cleopatra, CEO badan pengelola wisata wellness Sabah, bertanya, “Apakah Bunaken itu kota? Dan apakah Bunaken itu ibukota Provinsi Manado?”

Setelah mendapat penjelasan tentang Manado, Bunaken, dan Provinsi Sulut, Cleopatra mengakui bahwa nama Manado semakin populer sejak Air Asia terbang ke Manado dari Kota Kinabalu. Ia juga menambahkan bahwa nama Bunaken sangat terkenal.

Pertanyaan Cleopatra menjadi pengingat tentang pentingnya promosi wisata Sulut, tidak hanya Manado dan Bunaken, ke mancanegara, terutama ke negara-negara yang memiliki penerbangan langsung ke Manado. Kekuatan promosi akan menciptakan kepuasan, ingatan, dan loyalitas konsumen untuk kembali datang dan merasakan kepuasan produk kita (Philip Kotler).

Komitmen Pemerintah dan Peluang Pariwisata Sulut

Komitmen Gubernur Yulius Selvanus (YSK) dan Wagub Victor Mailangkay (VM) untuk memajukan pariwisata Sulut adalah kabar baik. Ini harus didukung oleh pengusaha dan pelaku pariwisata Sulut untuk bersinergi memajukan sektor ini, bersama pemerintah atau secara mandiri.

Pariwisata adalah momentum yang harus dimanfaatkan, dikreasi, dan dikembangkan dengan inovasi tiada henti. Jika tidak, turis yang telah mengenal Manado atau Bunaken akan memilih negara atau kota lain yang lebih gencar promosinya.

Rodelio, Direktur Air Asia Malaysia, berharap agar promosi Manado diperbanyak ke Sabah dan seluruh dunia agar penerbangan dari Kota Kinabalu ke Manado selalu penuh. Ia juga menyayangkan jika Air Asia sampai menutup rute ke Manado.

Mari kita bersama-sama menggarap dan memajukan pariwisata Sulut. Jika dilakukan bersama-sama, hasilnya akan lebih baik daripada bekerja sendiri. “Manjo Rame rame torang garap majukan pariwisata sulut. Kalo rame rame kuenya jadi enak. Sendiri malah jadi basi” kata Flori Tampi Sumerah, seorang agen wisata Sulut yang agresif menggarap jalur bisnis Sabah dan Asia Pasifik.

Salam pagi dari Sabah Malaysia. Semoga demikian!

Kunjungi Tribun Kabar untuk informasi menarik lainnya.

Exit mobile version