Pemkot Tangsel Percepat Relokasi Kabel Bawah Tanah: Tindak Tegas Provider Nakal!

Relokasi Kabel Bawah Tanah Tangerang Selatan

Pemkot Tangsel Gencar Tata Kota: Kabel Udara Membandel? Siap-Siap Dipotong!

chrissauve.com/ – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menunjukkan keseriusannya dalam menata estetika kota dengan terus berupaya merelokasi kabel-kabel udara yang semrawut ke bawah tanah.

Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, langsung turun ke lapangan sehari setelah pelantikannya oleh Presiden Prabowo Subianto. Pada hari Jumat, 21 Februari 2025, ia meninjau langsung proses perapihan kabel di sejumlah ruas jalan utama, seperti Jalan Serua Raya, Jalan Merpati Raya, Jalan Menjangan Raya, dan Jalan WR. Supratman.

Progres dan Tantangan Relokasi Kabel

“Program ini sudah berjalan dua tahun, dan kami berharap setiap tahun jumlah ruas jalan yang dirapikan terus bertambah. Saat ini, sudah lebih dari tujuh ruas jalan utama yang kabelnya direlokasi, namun tentu masih ada tantangan yang harus dihadapi,” ujar Pilar.

Sejak dimulai dua tahun lalu, program relokasi kabel ini telah menyentuh lebih dari tujuh ruas jalan utama di Tangsel, termasuk Ciater Raya, Parakan Benda Raya, Serua, Menjangan, Merpati, Cenderawasih, dan Bhayangkara.

Target untuk tahun ini adalah menambah minimal lima hingga dua belas ruas jalan lagi yang akan dirapikan.

Ketegasan Pemerintah Terhadap Provider yang Membandel

Pilar menegaskan bahwa seluruh kabel di wilayah Tangsel harus ditanam di bawah tanah, tidak boleh lagi menggantung di udara. Ia juga menginstruksikan tindakan tegas bagi pengusaha provider yang masih membandel dan tidak mengindahkan aturan yang berlaku.

“Saya minta Kepala Dinas Bina Marga untuk segera mengirimkan surat peringatan kepada para pengusaha provider terkait. Jika masih ada yang membandel, saya minta pihak kelurahan untuk melakukan pemotongan kabel,” tegasnya.

Sumber Dana dan Dampak Program

Menurut Pilar, proyek perapihan kabel ini tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tangsel. Pelaksanaannya dikoordinasikan langsung oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) bersama para provider.

“Proyek ini tidak dikenakan retribusi karena tidak menggunakan ducting dari Pemkot. Pajaknya langsung ke pemerintah pusat, begitu juga dengan perizinannya. Namun, dampak dari proyek ini sangat terasa di daerah, sehingga tugas kami adalah memastikan kerapihan tata kota tetap terjaga,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pilar juga meminta masyarakat untuk bersabar jika terjadi gangguan internet selama proses pengerjaan relokasi kabel berlangsung. Kunjungi halaman utama kami di chrissauve.com/ untuk informasi menarik lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *